Sunday, February 21, 2016

IPS

halo lagi gais. selamat datangkembali di blog saya. hari ini saya akan ngepost tentang pelajaran IPS.

Bab 1

Potensi Indonesia dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

A. Potensi Lokasi dan Upaya Pemanfaatannya

Secara astronomis, Indonesia terletak pada 95° BT - 141° BT dan 6° LU - 11° LS. LS. Posisi tersebut membuat Indonesia berada pada wilayah tropis dan memiliki iklim tropis yang ditandai dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Secara geografis Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudera, yaitu benua Asia dan benua Australia serta samudra Pasifik dan samudra Hindia. Posisi ini membuat
Indonesia dilewati jalur pelayaran internasional antarnegara dan antar benua. Letak geologis Indonesia terletak pada Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia. Secara geologis, Indonesia memiliki keuntungan berupa potensi bahan tambang yang beraneka ragam. Berbagai jenis sumber energi dan mineral tersedia di Indonesia karena bahan tambang tersebut ada pada wilayah seperti Indonesia. Rute pelayaran dunia relatif sederhana yaitu menghubungkan Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik melalui Terusan Suez, Selat Malaka dan Terusan Panama.

Berbagai upaya semestinya dilakukan Indonesia untuk mengambil manfaat dari posisinya yang strategis secara optimal berikut:
Meningkatkan konektivitas nasional dengan menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dapat mengekspor hasil sumber daya alam tanpa hambatan transportasi dan komunikasi.
Memanfaaatkan potensi sumber daya alam dengan mengembangkan danmenggunakan teknologi, sehingga memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
Meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam dan menghasilkan berbagai produk industri yang dapat diterima pasar internasional.
Menyiapkan infrastruktur perhubungan seperti pelabuhan dan bandara serta kebijakan untuk kelancaran pemasaran.
Menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara maupun kawasan lainnya untuk mengelola lalu lintas pelayaran, sehingga memberi keuntungan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengelola sarana dan prasarana perhubungan, sehingga memenuhi standar pelayanan.
B. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia dan Pemanfaatannya

1. Hutan

Hutan di Indonesia dibedakan menjadi hutan produksi, hutan konservasi dan hutan lindung. Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Kayu yang dihasilkan berupa kayu bulat dan kayu olahan. Kayu bulat dihasilkan dari hutan dalam bentuk batangan pohon yang belum diolah seperti kayu jati, mahoni, akasia, cendana, pinus, sedangkan kayu olahan telah mengalami pengolahan lebih lanjut seperti kayu gergajian, plywood dan veneer. Hasil hutan non kayu berupa buah-buahan, getah, resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera dan lain-lain. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan konservasi dalam bentuk nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat/tahura. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Berikut adalah 10 negara dengan hutan terbesar.

Rusia
Brazil
Kanada
Amerika Serikat
China
Australia
Republik Demokratik Kongo
Indonesia
Peru
2. Minyak Bumi

Minyak bumi (petroleum) atau dikenal juga sebagai emas hitam merupakan cairan kental, cokelat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang terdapat pada lapisan teratas dari beberapa area di kerak bumi. Seperti hutan, tidak semua negara memiliki minyak bumi. Potensi minyak bumi Indonesia terus mengalami penurunan karena dimanfaatkan terus menerus. Bahkan saat ini, Indonesia telah mulai mengimpor minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tak lagi mencukupi. Minyak bumi dimanfaatkan sebagai sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik, dan lain-lain. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan penghematan listrik maupun bahan bakar minyak agar cadangannya tidak cepat habis.

Berikut adalah daerah penghasil minyak terbesar di dunia.
Ghawar, Arab Saudi
Qurna Barat, Irak
Majnoon, Irak
Rumaila, Irak
Khuzestan, Irak
Kashagan, Kazakhstan
Khurais, Arab Saudi
Tupi, Brazil
Carabobo, Venezuela
North Slope, Alaska
3. Batu Bara

Batu bara adalahsalah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbesar kelima di dunia. Negara ini menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di dunia karena masih minimnya pemanfaatan batu bara di dalam negeri.

4. Gas Alam

Indonesia memiliki cadangan gas alam sebesar 2,8 triliun meter kubik (97 triliun kaki kubik). Jumlah ini tidak terlampau besar jika dibandingkan dengan jumlah gas alam yang dihasilkan beberapa penghasil gas alam lainnya. Cadangan gas alam Indonesia hanya 1,5% dari cadangan gas alam dunia.

5. Sumber Daya Laut

Menurut laporan FAO (Food and Agricultural Organization), potensi lestari sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia mencapai sekitar 6,5 juta ton/tahun, dengan tingkat pemanfaatannya mencapai 5,71 ton/per tahun. Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut. Laut Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia.

C. Potensi Sumber daya Manusia

1. Jumlah Penduduk

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data Kependudukan Dunia (World Population Data Sheet, 2013), jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk mencapai 249 juta jiwa. Jumlah penduduk yang besar memiliki keuntungan, yaitu sebagai sumber tenaga kerja bagi pembangunan dan sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri. Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja, khususnya untuk industri. Indonesia menjadi daerah pemasaran yang menarik berbagai perusahaan untuk bersaing memasarkan produknya. Sejumlah perusahaan menjadikan Indonesia sebagai basis atau tempat produksinya, selain karena tersedia tenaga kerja yang cukup juga untuk mendekatkan diri dengan daerah pemasaran produknya.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja (man power) adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja, seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja.Tenaga kerja dibedakan menjadi 2, yaitu:
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses produksi. Contohnya adalah manajer, direktur dan komisaris.
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak mencakup pelaksanaan yang produktif dalam produksi.
Tenaga kerja dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Tenaga kerja terdidik/skilled labour adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tinggi
Tenaga kerja terlatih/trained labour adalah tenaga kerja yang memerlukan pelatihan dan pengalaman lebih dahulu
Tenaga kerja terdidik/unskilled labour adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pelatihan ataupun pendidikan khusus.
Angkatan kerja (labor force) adalah mereka yang sedang bekerja dan penganggur. Tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan.

Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer yang langsung memanfaatkan potensi SDA. Beberapa upaya Indonesia menjadi negara maju di dunia, di antaranya adalah meningkatkan pendapatan per kapita, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, menguasai Iptek.

D. Karakteristik Negara Maju dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju di Dunia

Karakteristik negara maju, yaitu pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat kemiskinan yang rendah, laju pertumbuhan penduduk yang rendah, pelayanan kesehatan sangat memadai, tingkat pendidikan penduduk yang tinggi, kemajuan teknologi yang tinggi, tingkat pengangguran yang rendah, keadaan sosial budaya terus berkembang, industrialisasi berkembang pesat, dan pertanian tidak lagi dominan.



Bab 2

PERKEMBANGAN INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU



Laju pertumbuhan penduduk bervariasi antara satu negara dan negara lainnya. Indonesia termasuk negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang sedang. Secara alami, faktor laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran dan kematian.Penduduk adalah sekumpulan orang yang tinggal di suatu wilayah secara menetap dalam jangka waktu yang lama.


Dari data sensus, diketahui laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dikatakan tinggi jika laju pertumbuhan penduduknya mencapai angka lebih dari 2% . Jika angka pertumbuhannya antara 1 dan 2 persen, laju pertumbuhan termasuk sedang. Jika angka pertumbuhan kurang dari satu persen, laju pertumbuhan termasuk rendah.


Adanya perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara satu negara dan negara lainnya menyebabkan setiap negara menerapkan kebijakan yang berbeda untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Sejumlah negara yang laju pertumbuhan penduduknya terlalu kecil atau bahkan negatif, berupaya menaikkan angka pertumbuhan penduduknya melalui sejumlah kebijakan yang bersifat pronatalitas.Kebijakan pronatalitas mendukung penduduknya untuk memiliki jumlah anak yang banyak. Sejumlah negara berupaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduknya karena jumlahnya terlalu besar dan membebani perekonomian negara. Negara-negara tersebut menerapkan kebijakan yang anti-natalis. Kebijakan tersebut berupaya mengendalikan jumlah penduduk dengan beragam program.

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu kebijakan antinatalis di Indonesia. Program sudah ada sejak tahun 70an dan program ini diharapkan mampu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Jika laju pertumbuhan terkendali, diharapkan kualitas penduduknya akan makin baik. Negara juga tidak terlalu dibebani karena harus menyediakan lapangan kerja dan fasilitas hidup yang banyak. Dengan cara ini, Indonesia diharapkan dapat lebih cepat menjadi negara maju.

Adapun dampak positif yang akan diberikan oleh adanya laju pertumbuhan yang tinggi, seperti:
Tersedianya tenaga kerja
Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.
Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak kebutuhan manusia.
Meningkatnya inovasi untuk memenuhi kebutuhan hidup
Jika ada dampak positif maka juga akan ada yang namanya dampak negatif. Berikut adalah dampak negatif dari laju pertumbuhan penduduk.

Meningkatnya Angka Pengangguran
Meningkatnya Angka Kriminal
Meningkatnya Angka Kemiskinan
Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman
Makin Banyaknya Limbah dan Polusi
Ketersediaan Pangan Makin Berkurang
Kesehatan Masyarakat Makin Menurun
Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni
Selain program untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk, Indonesia juga ada rogram untuk mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas penduduk dibagi jadi 2, yaitu:

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarprovinsi.
A. Perkemabang Politik dan Ekonomi


Pada awal Kemerdekaan, situasi politik Indonesia masih mencari bentuknya. Hal ini ditandai dengan pembentukan struktur pemerintahan,perubahan bentuk negara menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), serta perubahan bentuk negara kembali menjadi negara kesatuan.Pada awal kemerdekaan, keadaan ekonomi bangsa Indonesia masih belum stabil. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat itu. Misalnya, inflasi yang terlalu tinggi ( hiperinflasi ) dan blokade laut yang dilakukan Belanda.


Pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, perekonomian Indonesia masih menghadapi berbagai masalah ekonomi, seperti beban ekonomi dan keuangan yang harus ditanggung oleh Indonesia sebagaimana yang disepakati dalam Konferensi Meja Bundar ( KMB ), defisit keuangan serta upaya mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional yang tersendat-sendat.Dengan disetujuinya Konferensi Meja Bundar/ KMB pada tanggal 2 November 1949 di Den Haag maka terbentuklah negara Republik Indonesia Serikat ( NKRI ).


Tanggal 15 Agustus 1950, presiden RI menandatangani Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 ( UUDS ) yang berarti Indonesia telah kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dimulailah masa Orde Lama dengan menjalankan sistem pemerintahan demokrasi terpimpin yang didasarkan pada sila ke 4 Pancasila.



Pada saat peralihan sistem pemerintahan dari demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin ada juga perubahan sistem pemerintahan, yaitu Perubahan sistem Kabinet Parlementer menjadi sistem Kabinet Presidensial.

Tanggal 11 Maret 1966 dikeluarkanlah Supersemar (Surat Perintah Satu Maret) yang ditujukan pada Letjen Soeharto. Supersemar menjadi landasan yuridis Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah di segala bidang demi keselamatan negara danorde baru pun dimulai.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pemerintah melakukan beberapa perubahan sistem politik di antaranya penyederhanaan partai politik dan pelaksanaan peran ganda ( Dwifungsi) ABRI.



Pada masa Orde Baru, ekonomi Indonesia berkembang pesat. Perkembangan ini berhasil dilakukan salah satunya karena didukung oleh keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan negara.Pelaksanaan pembangunan masa Orde Baru bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yaitu:
Stabilitas nasional yang dinamis
Pertumbuhan ekonomi tinggi
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Namun, masih saja ada bentuk penyimpangan dan penyelewengan pada masa Orde Baru. Pemerintah Orde Baru mengembangkan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ( KKN ) dalam melaksanakan pembangunan, baik di bidang politik maupun ekonomi. Pemberantasan praktik KKN inilah yang menjadi isu sentral yang disampaikan gerakan mahasiswa dalam aksinya menjelangkejatuhan pemerintahan Orde Baru yang dikenal dengan tragedi 98.



Pada tanggal 21 Mei 1998, terjadilah pergantian kepemimpinan nasional. Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh B.J Habibie. Sejak saat itulah dimulainya masa Reformasi. Masa reformasi, pemerintah melakukan reformasi pada bidang politik, seperti:
Reformasi di bidang ideologi negara dan konstitusi
Pemberdayaan DPR, MPR, DPRD
Reformasi lembaga kepresidenan dan kabinet
Penghapusan peran ganda ( Dwifungsi ) ABRI secara bertahap.

Sumber: http://zartive.blogspot.co.id/2016/02/rangkuman-pelajaran-ips-kelas-9.html

http://dianalimsumi.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment