Bab 1
Teks Eksemplum
A. Struktur Teks
Teks Eksempulum mempunyai 5 struktur, yaitu:
Abstrak adalah inti peristiwa sebagai pengantar
Orientasi adalah bagian pembuka cerita
Insiden adalah peristiwa yang dialamai tokoh utama
Interpretasi adalah makna/pesan dari cerita
Namun, versi dalam buku cetak Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum 2013 hanya ada 3 struktur teks eksemplum, yaitu:
Orientasi
Insiden
Interpretasi
Saya biasanya menggunakan versi dalam buku cetak saya, karena membuatnya tidak terlalu ribet.
B. Ciri-ciri dan Karakteristik Teks Eksemplum
1. Ciri-ciri
Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
Mengutamakan bahasa naratif
2. Karakteristik
Berisi peristiwa yang tidak sering terjadi
Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
Mengandung nilai-nilai yang disarankan oleh peristiwa
3. Fitur bahasa teks eksemplum
Menggunakan bahasa naratif
Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
Menghadirkan diri penulis yang ada dalam interpretasi dan koda
Menggunakan proses material dan tindakan untuk mengekplorasi insiden
Menggunakan proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian
Menggunakan referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk ke nilai-nilai yang disarankan
C. Contoh Teks Eksemplum
Histeria
Aku mempunyai pengalaman yang mengerikan saat liburan semester kemarin. Kala itu temanku berkunjung ke rumahku dan ia mengajakku jalan-jalan ke kota, kami berdua pergi ke wahana bermain di sana ada berbagai macam wahana yang sangat menantang salah satunya adalaha wahana Histeria dan wahana yang berputar 360 derajat penuh, aku lupa namanya.
Kami sudah memegang tiket masuk untuk menaiki wahana yang sudah kami inginkan, Histeria. Di wahana ini kami dilambungkan dari ketinggian 20 meter lebih dari permukaan tanah, berkali-kali kami merasa jantung berhenti seketika ketika dihempaskan dari atas ke bawah. Tak kusangka, wahana yang kami naiki tiba-tiba mati sendiri, kami yang berada di ketinggian panik. Tak ada seorangpun yang menyangka hal ini bisa terjadi. Tak hanya aku dan temanku saja yang berteriak minta tolong, semua orang yang berada diatas bersama kami juga terlihat sangat ketakutan, bahkan adapula yang menangis. Rasanya nyawaku telah melayang, aku teringat orangtuaku kala itu, dan aku menangis sambil merintih “ma… tolong ma…”
Setelah hampir 30 menit berada di ketinggian, beberapa petugas datang untuk memperbaiki wahana yang kami naiki, untung nyawa kami dapat terselamatkan berkat usaha mereka. Kami semua merasa lega. Aku bersyukur karena Tuhan menyelamatkan kami semua. Sekarang aku merasa trauma ketika melihat wahana yang serupa.
Oleh karena kejadian tersebut, aku selalu berhati-hati dan waspada, sebab kita tak pernah tahu apa yang akan menimpa kita. Hendaknya kita tanyakan dulu kepada petugas, apakah wahana yang akan kita naiki sudah terjamin keselamatannya atau belum.
Bab 2
Teks Tanggapan Kritis
A. Struktur Teks
Teks tanggapan kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Teks ini mampunyai 3 struktur, yaitu:
Evaluasi adalah bagian pertama dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian Evaluasi berisi pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan penulis dalam teks.
Deskripsi teks merupakan bagian isi dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian ini memuat informasi tentang data-data dan pendapat pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
Penegasan ulang merupakan bagian terakhir teks yang berisi penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan, biasanya pada bagian ini juga disertakan saran.
B. Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis
Setiap teks pasti memiliki ciri khas tersendiri, berikut adalah ciri yang ada dalam teks tanggapan kritis.
Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi disekitar dengan disertai fakta dan alasan
Menggunakan kalimat kompleks, konjungsi, jata rujukan, kata hubung, dan pilihan kata
1. Ciri kebahasaan teks tanggapan kritis
Kalimat kompleks, kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
Konjungsi, kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan juga setiap struktur.
Kata Rujukan, sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal dengan sebutan referensi.
Pilihan Kata, pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan dan pembuatan teks tanggapan kritis.
C. Contoh Teks Tanggapan Kritis
Bijak Memilih Sinetron
Sinetron merupakan film yang dibuat khusus untuk penayangan di media elektronik, seperti televisi. Sinetron memiliki banyak genre seperti romance, kekerasan, action, sad, persahabatan, keluarga, sekolah, sejarah, dll. Sinetron mengandung beberapa unsur positif dan negatifnya. Hal itu tentu membawa dampak dan pengaruh bagi masyarakat yang menontonnya.
Sinetron dapat menghibur para penonton. Akan tetapi, banyak dampak negatif dari sinetron, menurut blog Evadstreaklov dampak negatif dari sinetron membuat para remaja malas belajar, membuat para remaja memimpikan kehidupan yang ada disinetron itu menjadi kenyataan di kehidupan mereka. Mereka juga menirukan perilaku tokoh antagonis yang ada disinetron. Seperti masyarakat zaman sekarang yang menggunakan bahasa yang kasar dan bahasa gaul. Menurut kami hal itu tentu tidak baik untuk perkembangan kehidupan mereka.
Selain dampak negatif, sinetron juga memiliki dampak positifnya seperti mengajari anak berperilaku baik, menghibur, membuat kita tidak jenuh dan bosan, memberikan wawasan yang penting kepada kita, tahu cara bersosialisasi. Menurut sebuah blog Blokdhe Banyumanik dampak positif dari sinetron memberikan solusi untuk mengatasi masalah jika sang penonton kebetulan mengalami peristiwa yang sama dan menurut Fadel C seorang pengguna yahoo yang mengatakan bahwa sinetron sangat baik ditonton masyarakat karena kita bisa mengintropeksi diri dari karakter pemeran sinetron tersebut yang tentunya patut atau harus kita contoh. Namun, tidak semua sinetron memiliki dampak positif tersebut.
Sebuah penelitian American Psychological Association (APA) pada tahun 1995 menyatakan, “Bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk berperilaku buruk.”
Dengan demikian, orangtua berperan untuk menjaga anak agar tidak menonton sinetron yang buruk dan menentukan sinetron-sinetron yang pantas untuk anaknya. Orangtua juga perlu mendampingi anak-anaknya saat menonton sinetron.
Sumber: http://daunsimpor.blogspot.co.id/2015/10/teks-tanggapan-kritis-11.html
sekian dari postingan saya ttg bahasa indonesia. sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya
sekian dari postingan saya ttg bahasa indonesia. sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya
No comments:
Post a Comment